PENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKAN
Nama Mahasiswa : Muh.Ansar
Nim : 210407511009
Kelas : BC21.1
Dosen Pengampu : Profesor, Dr. Hj. Rohana, SPd,M.Pd
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
1. Pengertian pendidikan secara Luas
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
2. Pengertian pendidikan secara sempit
Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umumya di sekolah sebagai lembaga formal.
3. Batasan tentang pendidikan
Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka tidak sebuah batasan pun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap.
Di bawah ini dikemukakan beberapa batasan pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya antara lain:
a) Pendidikan sebagai proses transformasi budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain.
b) Pendidikan sebagai proses pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik.
Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa, dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri. Yang terakhir ini disebut pendidikan diri sendiri (zelf vorming). Kedua-duanya bersifat alamiah dan menjadi keharusan.
c) Pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara
Pendidikan sebagai penyiapan warga negara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
d) Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja.
Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja.
e) Definisi pendidikan menurut GBHN
• GBHN 1988 (BP 7 Pusat, 1990: 105
Diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia Yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
• GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 108)
Diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
f) Definisi pendidikan berdasarkan fungsi
• Pendidikan sebagai proses transfarmasi budaya
Sebagai proses transfarmasi budaya dari satu generasi ke generasi yang Iain, nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transfarmasi dari generasi tua ke generasi muda.
• Pendidikan sebagai proses pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi pendidikan diartikan suatu kegiatan yang sistematik dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa dan Oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.
• Pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara
Diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
• Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja
Diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan dan ketrampilan kerja pada calon luaran.
g) Pendidikan menurut para ahli
1) Plato (filosofYunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) mengatakan bahwa: "pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesempurnaan"
2) Aristoteles (filosof terbesar Yunani yang Iahir pada tahun 384SM-322 SM) mengatakan bahwa: ”pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran”
3) Ibnu muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H) mengatakan bahwa: ”pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.
4) Rousseau (filosof Prancis, 1712-1778 M) mengatakan bahwa: ”pendidikan ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya diwaktu dewasa”
5) James mill (filosof Inggris, 1773-1836) mengatakan bahwa: ''pendidikan itu harus menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha mencapai kebahagiaan untuk dirinya terutama dan untuk orang lain selainnya”.
6) John dewey (filosof Chicago, 1859 M-1952 M) mengatakan bahwa: ” pendidikan adalah membentuk manusia baru melalui perantaraan karakter dan fitrah, serta dengan mencontoh peninggalan-pemnggalan budaya lama masyarakat manusia”
7) Jean-jacques rousseau (filosof swiss 1712-1778) menurutnya: ”pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, tetapi kita membutuhkannya diwaktu dewasa. '
8) Mj. Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda ahli ini merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut: ''pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dangan bantuan orang lain”
9) Ki hajar dewantara (bapak pendidikan nasional indonesia, 1889-1959) merumuskan pengertian pandidikan sebagai berikut: ''pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan badi pekerti (karakter, kekuatan batin), pikiran dan jasmani anak-anak selaras dangan alam dan masyarakatnya”
10) Darnelawati (1994) berpendapat bahwa pendidikan formal adalah pendidikan disekolah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
11) . Edgar Dalle
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung disekolah dan diluar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.
12) Thompson
Pendidikan adalah pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahanperubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran, dan sifatnya.
B. UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
Unsur-unsur pendidikan adalah hal yang saling terkait satu sama lain. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing unsur pendidikan yang diambil dari undang-undang no.20 tahun sisdiknas, ditambah dengan satu unsur lain yang sering disinggung oleh para ahli.
1.Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
• Subyek yang dibimbing (peserta didik).
• Orang yang membimbing (pendidik).
• Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif).
• Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan).
• Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan).
• Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode).
• Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan Pendidikan)
a. Peserta didik
Peserta didik berstatus sebagai subyek didik.
b. Pendidik
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Pendidikan dengan sasaran didik.
c. Interaksi edukatif
Pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.
d. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan menurut Elfachmi (2015:16) menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan, oleh karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arahan kepada segenap kegiatan pendidikan dan sebagai sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
• Tujuan pendidikan Berdasarkan Kebutuhan.
• Tujuan institusional.
• Tujuan kurikuler.
• Tujuan instruksional
• Tujuan Pendidikan secara Umum
Melengkapi tujuan pendidikan menurut ahlinya, Danim (2010, hlm.41) menjelaskan bahwa secara akademik, pendidikan memiliki beberapa tujuan, yakni:
• Mengoptimalkan potensi kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki oleh siswa.
• Mewariskan nilai-nilai budaya.
• Mengembangkan daya adaptabilitas.
• Meningkatkan dan mengembangkan tanggung jawab moral siswa.
Umumnya ada 4 jenjang tujuan di dalamnya terdapat tujuan antara, yaitu: tujuan umum, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional.
• Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia ialah manusia Pancasila.
• Tujuan institusional yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya
• Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran.
• Tujuan instruksional
e. Materi/isi pendidikan
Isi pendidikan/materi pendidikan merupakan materi-materi yang diajarkan dalam proses pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara ke arah yang lebih baik lagi.
f. Alat dan Metode
• Alat yang dimaksud di sini adalah berbagai alat dan media pembelajaran yang dapat menyokong hingga mengembangkan lingkungan pembelajaran menjadi lebih kondusif dan efisien dalam pelaksanaannya.
• Sementara itu, metode adalah kerangka kerja atau langkah-langkah yang disiapkan untuk menyajikan pendidikan agar lebih efektif dan efisien dalam tujuan tertentu. Alat pendidikan dibedakan atas yang preventif dan yang kuratif.
Yang bersifat preventif, yaitu yang bermaksud mencegah terjadinya hal-hal yang tidak dikehendaki misalnya larangan, pembatasan' peringatan bahkan juga hukuman.
Yang bersifat kuratif, yaitu yang bermaksud memperbaiki, misalnya ajakan, contoh, nasihat, dorongan, pemberian kepercayaan, saran penjelasan, bahkan juga hukuman
g. Tempat di mana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan). Lingkungan pendidikan sering dijabarkan dengan keluarga, sekolah, dan masyarakat (Triwijayanto, 2014: 25). Berikut merupakan penjelasan singkat mengenai tripusat pendidikan tersebut, yaitu:
• Keluarga. keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda dan sedarah.
• Sekolah sekolah merupakan sarana yang sengaja diancang untuk melaksanakan pendidikan.
• Masyarakat masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dilembagakan maupun yang tidak dilembagakan.
h. Tempat peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasa disebut tri pusat pendidikan keluarga, sekolah, danmasyarakat. Lingkungan pendidikan merupakan tempat manusia berinteraksi timbal balik sehingga kemampuannya dapat terus dikembangkan ke arah yang lebih baik lagi. Lingkungan pendidikan sering dihubungkan dengan tripusat pendidikannya, yaitu: keluarga, sekolah, dan masyarakat.
C. PELAKSANAAN PENDIDIKAN
1. Fungsi pendidikan
Pendidikan mempunyai fungsi spesifik untuk tujuan dan kebutuhan yang spesifik pula, yaitu :
• Menyiapkan sebagai manusia yang berbudi.
• Menyiapkan tenaga kerja.
• Menyiapkan warga negara yang baik
2. Kegiatan pendidikan
Kegiatan manusiawi, yaitu pendidikan membuat manusia membuka diri terhadap dunia. Manusia memanusiakan manusia. Tindakan edukatif, yaitu individu membaktikan diri dan setia pada nilai yang di yakini. tindakan didaktis, tertuju pada proses pengajaran dan objek pembelajaran, secara lebih khusus adalah proses pengajaran dalam lembaga pendidikan.
3. Proses pendidikan
Mobilisasi semua komponen pendidikan oleh pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan.Proses sangat menentukan kualitas hasil pencapai tujuan Pendidikan adalah kualitas komponen & pengelolaan.
Tujuan utama pengolahan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal dan pengelolaan dalam lingkup.
Manfaat pendidikan menurut Elfachmi (2015, hlm. 16) adalah sebagai berikut:
• Mendapatkan ilmu yang akan dibutuhkan untuk masa depan.
• Belajar di luar sekolah bisa menambah wawasan yang lebih luas.
• Melalui ilmu dan wawasan yang lebih luas, kita dapat meraih cita-cita yang kita impikan.
• Menjadikan manusia memiliki budi pekerti yang luhur Sesuai dengan pengertian dan tujuan pendidikan.
4. Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang akan dipilih dan dijalani oleh peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Menurut Triwiyanto (2014, hlm.24) jalur pendidikan terdiri dari:
a. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari: pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
b. Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional, serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
c. Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan di luar institusi formal yang melibatkan keluarga, teman dan lingkungan peserta didik.
d. Jenjang pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik dan kelengkapan dan kedalaman filum yang diajarkan. Menurut Tirtarahardja dan Sulo (2012, hlm. 268 ) jenjang pendidikan meliputi:
• Jenjang pendidikan dasar
• Jenjang pendidikan menengah
• Jenjang pendidikan tinggi
5. Jenis pendidikan
Menurut Tirtarahardja dan Sülo (2012, hlm. 264) jalur pendidikan adalah sebagai berikut:
• Pendidikan umum.
• Pendidikan kejuruan.
• Pendidikan kejuruan.
• Pendidikan luar biasa.
• Pendidikan kedinasan.
• Pendidikan kedinasan.
• Pendidikan keagamaan.
• Pendidikan keagamaan.
6. Pemecahan masalah pendidikan secara sistematik.
a Cara memandang sistem perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sitem ataupunsebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih besar, tidak lain daripada perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang lingkup suatu permasalahan.
b Masalah berjenjang semua masalah tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam hubungan sebab akibat, alternatif maslah, dan latar belakang masalah.
c Analisis sistem pendidikan penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif.
d Saling ubungan antar komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.
e Hubungan sistem dengan suprasistem dalam ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling berhubungan dengan sistem yang lain.
PERTANYAAN MENGENAI MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
1. Mengapa manusia membutuhkan pendidikan ?
2. Apa perbedaan arti pendidikan secara luas dan sempit ?
3. Unsur-unsur pendidikan adalah hal yang saling terkait satu sama lain yang diambil dari undang-undang no.20 tahun sisdiknas, ditambah dengan satu unsur lain yang sering disinggung oleh para ahli, unsur-unsur apakah saja itu?
4. Apa tujuan dari pendidikan Indonesia yang hendak di capai ?
5. Apa yang dimaksud dengan interaksi edukatif ?
6. Apa defisi pendidikan menurut Ibnu Muqaffa dan Plato?
7. Apa yang dimaksud dengan alat Pendidikan yang bersifat preventif dan kuratif ?
8. Jelaskan apa hubungan erat antara alat dan metode dalam pendidikan ?
9. Mengapa keluarga disebut juga lingkungan pendidikan ?
10. Apa perbedaan mendasar pada pendidikan formal, nonformal, dan informal ?
Jawaban :
1. Karena di dalamnya manusia dapat berinteraksi, bersosioalisasi, menggali potensi diri, serta memperoleh informasi. Pendidikan juga adalah alat untuk mengembangkan diri, mental, pola piker yang juga kualitas diri seseorang, Pendidikan akan membekali kualitas diri yang lebih baik sehingga akan lebih berpeluang untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan dengan prioritas untuk merealitaskan semua impian.
2. Pendidikan secara luas adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup, sedangkan secara sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga Pendidikan formal.
3. Unsur-unsur pendidikan tersebut antara lain tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, interaksi edukatif, materi pendidikan, alat dan metode pendidikan, dan lingkungan pendidikan (Elfachmi, 2015, hlm. 15).
4. Secara normatif, tujuan pendidikan di Indonesia telah diamanatkan dalam undang-undang no.20 tahun 2003 tentang Sidiknas, yaitu: “pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”
5. Dalam sisdiknas definisi interaksi edukatif adalah ”proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”
6. Ibnu muqaffa mengatakan bahwa “pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani. sedangkan menurut Plato mengatakan bahwa: "pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesempurnaan"
7. Yang bersifat preventif, yaitu yang bermaksud mencegah terjadinya hal-hal yang tidak dikehendaki misalnya larangan, pembatasan peringatan bahkan juga hukuman sedangakn yang bersifat kuratif yaitu yang bermaksud memperbaiki, misalnya ajakan, contoh, nasihat, dorongan, pemberian kepercayaan, saran penjelasan, bahkan juga hukuman.
8. Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan yang khusus dan istimewa adalah "hukuman" yang pedagogis (mendidik), sehingga dapat memperbaiki diri.
9. Karena keluarga merupakan komunitas terkecil dari masyarakat yang berperan sebagai tempat pendidikan pertama dan paling utama bagi anak-anak. Dari keluarga, seorang anak mulai menerima pelajaran etika, moralitas dan nilai kehidupan lainnya yang cenderung selalu diingat dibandingakn lembaga-lembaga pendidikan formal.
10. Perbedaan yang mendasar dari ketiga jalur pendidikan tersebut antara lain metode pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan apa yang di pelajari.
Semangatt🔥
BalasHapus